17
Kamis,
Mei
Setidaknya, permainanku saat masih kecil lebih sehat karena banyak melakukan gerak tubuh tanpa takut mata rusak karena radiasi dari barang elektronik. Selain memicu ketangkasan, permainan-permainan yang aku mainkan waktu kecil juga membuatku punya lebih banyak teman ^o^
mulai sajalah mengabsen satu-satu permainan-permainan tersebut.
1. Bekel
![]() |
sumber: http://djadoelantik.blogspot.com/2011/02/bola-bekel.html |
Permainan ini memang tidak membutuhkan banyak gerak seluruh tubuh, hanya menggunakan tangan --bahkan tangan kanan saja-- tetapi permainan ini memicu ketangkasan dan kecepatan tangan. cara mainnya; lempar bolanya (jangan terlalu tinggi, agar jika tidak tertangkap dapat ditangkap lagi dengan mudah dan tidak perlu merogoh-rogoh bawah kursi), biarkan bolanya memantul satu kali sambil mengambil satu buah bekel, jika bolanya memantul lebih dari sekali berarti you're not lucky ^^. begitu seterusnya hingga semua buah-buah bekel terambil satu-satu. untuk ronde selanjutnya, setiap bola memantul, buah bekel yang diambil adalah dua biji hingga semua buah bekel habis.... begitu seterusnya dengan pengambilan buah bekel yang bertambah setiap rondenya hingga pada ronde akhir semua buah bekel (biasanya 7 buah) harus diambil semua dalam satu pantulan bola --bersyukurlah yang punya telapak tangan lebar ^o^--. Walaupun terdengar sederhana, tetapi saat aku masih kecil, permainan ini benar-benar addictive. Kapanpun ada waktu kosong aku bermain ini, istirahat sekolah, pulang sekolah hingga hampir petang.
2. Lompat Tali (Bahasa Jawa: Semprengan)
![]() |
sumber: http://hurek.blogspot.com/2012/04/tali-merdeka-jadi-skipping.html |
Tidak seperti jaman sekarang yang mengggunakan jumping rope dari plastik, ketika aku masih kecil, untuk bermain lompat tali harus merangkai tali dari karet gelang terlebih dahulu. biasanya aku dan temanku patungan untuk membeli karet gelang di toko, seribu rupiah saja bisa mendapat karet gelang yang ketika dirangkai menjadi tali, akan menjadi tali dengan panjang 2x dari jumping rope sekarang. Cara mainnya, sepertinya semua sudah tahu caranya ^o^, lompat saja melewati tali yang diputar. Permainan ini bisa dilakukan sendiri atau ramai-ramai dengan dua anak sebagai pemegang tali (seperti gambar di atas) dan sisanya bisa menjadi pelompat. Permainan ini juga sama addictivenya dengan bekel, tapi karena untuk bermain permainan ini butuh tempat yang luas sehingga tidak bisa dimainkan kapanpun dimanapun --dan terlalu mengganggu untuk dimainkan malam hari, dan di dalam rumah. >v<
3. Engklek
![]() |
sumber: http://narushitoaira.blogspot.com/2011/08/permainan-engklek.html |
ini nih, best of the best game i've played in my life! permainan ini paling menyenangkan dan kalaupun sekarang aku di ajak bermain permainan ini... capcusss cyiiinnn LOL. Bagi yang belum tahu apasih engklek itu? seperti yang bisa dilihat digambar, yaitu melompati bidang bidang kotak yang digambar pada tanah atau halaman rumah. Untuk bermain engklek, setiap pemain harus punya pion (dulu aku menyebutnya geco) dari batu atau pecahan apapun yang pipih (dulu aku memakai jepit rambut ^o^) setiap gilirannya, pion tersebut harus dilempar ke petak-petak. Pada giliran pertama, pion harus dilempar kd petak pertama, giliran kedua, pion harus dilempar ke petak kedua, begitu seterusnya... tapi harus diingat, melempar pion harus tepat dalam petak, jika tidak, artinya Kamu kehilangan giliranmu dan harus menunggu teman-teman yang lain selesai bermain. Untuk peraturan lompatnya, harus menggunakan SATU kaki! justru disinilah serunya, agar menjadi pemenang kita harus pintar-pintar menjaga keseimbangan agar bisa go ahead meninggalkan teman-teman jauh di belakang. Lalu bagaimana kalau sudah sampai di petak paling akhir? Pertama, kita harus kembali ke start (dengan lompat satu kaki tentunya) dengan membawa pion yang diletakkan di telapak tangan kita, eits tidak boleh sampai jatuh ya.... kedua, setelah sampai di tempat start, pion diletakkan di punggung tangan dan melakukan engklek (loncat dengan satu kaki) lagi sampai ke petak terakhir. Terakhir, berdiri dipetak terakhir dengan dua kaki tanpa berbalik ke belakang, lempar pion yang ada di tangan tanpa melihat ke belakang, dimanapun pion kita jatuh (selama masih di dalam petak) petak tersebut akan menjadi rumah kita, misal pion kita jatuh di petak nomor empat berarti jika kita bermain lagi, teman kita tidak boleh menginjak petak tersebut sedangkan kita boleh mengnjak petak tersebut dengan dua kaki. Jadi, intinya kita mengumpulkan rumah banyak-banyak dan yang paling banyak itulah pemenangnya. Capek? pasti, tapi sehat kan?
Sementara tiga ini dulu yang aku tulis, sebenarnya banyak sekali permainan yang aku mainkan, tapi aku lebih tertarik menulis yang paling aku suka :3 then, hope you enjoy!
2 komentar:
wah jadi keinget waktu kecil dulu.seringa maen bareng temen2
udah jarang dimainkan anak2 krn pegangannya gadget semua..
Posting Komentar